1 Bulan Berapa Jam Kerja? Penjelasan Lengkap dan Detail

1 Bulan Berapa Jam Kerja Penjelasan Lengkap dan Detail

Blog ClickUp – Mengetahui berapa jam kerja dalam 1 bulan sangat penting bagi karyawan, pengusaha, dan HR dalam menghitung upah, lembur, serta mengatur jadwal kerja. Jam kerja per bulan tidak selalu sama karena dipengaruhi oleh jumlah hari kerja, hari libur, dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Artikel ini akan membahas secara lengkap dan detail berapa jam kerja dalam 1 bulan, bagaimana cara menghitungnya, serta hal-hal yang perlu diperhatikan agar perhitungan jam kerja dan upah Anda akurat dan sesuai aturan. Perhitungan Jam Kerja dalam Satu Bulan Secara umum, rata-rata jam kerja dalam 1 bulan adalah sekitar 173 jam kerja. Angka ini diperoleh dari perhitungan standar jam kerja tahunan yang dibagi rata ke dalam 12 bulan. Total jam kerja dalam setahun: 2.080 jam kerja (dihitung dari 52 minggu x 40 jam kerja per minggu) Jam kerja per bulan: 2.080 jam ÷ 12 bulan ≈ 173 jam kerja per bulan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jam Kerja Per Bulan 1. Jumlah Hari Kerja dalam Seminggu 5 hari kerja per minggu: Biasanya, dalam sebulan dengan 4 minggu, terdapat sekitar 20-22 hari kerja. Jumlah ini bisa berkurang jika ada hari libur nasional atau cuti bersama. 6 hari kerja per minggu: Dalam sebulan dengan 4 minggu, terdapat sekitar 24-26 hari kerja, tergantung pada hari libur nasional atau cuti bersama. 2. Jam Kerja Per Hari Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja, Waktu Kerja, dan Waktu Istirahat: Untuk 5 hari kerja per minggu, jam kerja adalah 8 jam per hari. Untuk 6 hari kerja per minggu, jam kerja adalah 7 jam per hari. Contoh Perhitungan Jam Kerja Per Bulan Skema Kerja Hari Kerja/Bulan Jam Kerja/Hari Total Jam Kerja/Bulan 5 hari kerja/minggu 20-22 hari 8 jam 160 – 176 jam 6 hari kerja/minggu 24-26 hari 7 jam 168 – 182 jam Perhitungan Upah Per Jam dan Lembur Jam kerja per bulan yang dihitung dengan tepat sangat penting untuk menentukan upah per jam karyawan. Upah per jam ini menjadi dasar perhitungan upah lembur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Beberapa sektor usaha memiliki aturan jam kerja yang berbeda, misalnya: Sektor energi dan sumber daya mineral Sektor pelayaran Pekerjaan dengan sistem shift atau jam kerja tidak tetap Pastikan untuk selalu merujuk pada peraturan khusus yang berlaku di sektor Anda agar perhitungan jam kerja dan upah sesuai dengan ketentuan hukum. Mengetahui berapa jam kerja dalam satu bulan dan bagaimana cara menghitungnya dengan benar sangat penting untuk memastikan hak dan kewajiban karyawan serta pengusaha terpenuhi. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi jam kerja, Anda dapat mengelola jadwal kerja dan perhitungan upah dengan lebih akurat dan sesuai aturan. Gunakan ClickUp dan Dapatkan Dukungan dari Rimba House! Mau pekerjaan lebih terorganisir dan efisien? Gunakan ClickUp, aplikasi manajemen tugas yang lengkap dan mudah digunakan! Dengan ClickUp, semua kebutuhan pekerjaan Anda bisa dikelola dalam satu platform terintegrasi, mulai dari penjadwalan, kolaborasi tim, hingga pelacakan progres secara real-time. Butuh bantuan untuk memaksimalkan penggunaan ClickUp? Rimba House siap membantu Anda dengan layanan konsultasi dan pelatihan agar Anda dan tim dapat menggunakan ClickUp secara optimal. Yuk, tingkatkan produktivitas kerja Anda dengan ClickUp dan dukungan profesional dari Rimba House!

Cara Login ClickUp untuk Mengakses Akun Anda

Cara Login ClickUp untuk Mengakses Akun Anda

Blog ClickUp – ClickUp adalah platform manajemen proyek yang kaya fitur dan dirancang untuk meningkatkan produktivitas tim dari berbagai ukuran. Sebelum Anda bisa memanfaatkan semua keunggulan ClickUp, langkah pertama yang harus dilakukan adalah login ke akun Anda. Artikel ini akan membahas secara lengkap empat cara mudah untuk login ke ClickUp, sehingga Anda bisa memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan Anda. Apa Itu ClickUp? ClickUp adalah platform manajemen proyek yang menggabungkan berbagai fungsi penting dalam satu tempat, mulai dari komunikasi, dokumen, tugas, hingga pelacakan progres. Dengan ClickUp, Anda tidak perlu lagi bergantung pada banyak aplikasi berbeda karena semua kebutuhan kerja tim bisa dikelola secara terpusat dan efisien. Antarmuka yang intuitif memungkinkan Anda menyesuaikan proyek sesuai kebutuhan spesifik, baik untuk penggunaan pribadi maupun kolaborasi tim besar. 4 Cara Login ke ClickUp Login dengan Email Cara paling tradisional dan umum adalah menggunakan email dan kata sandi yang sudah terdaftar di ClickUp. Buka situs https://app.clickup.com Masukkan alamat email dan kata sandi Anda Klik tombol Log In Setelah berhasil, Anda akan diarahkan ke dashboard ClickUp Anda Metode ini cocok bagi Anda yang lebih nyaman menggunakan kredensial email standar. Login ClickUp dengan Google Jika Anda memiliki akun Google, ClickUp menyediakan opsi login yang lebih cepat dan praktis melalui Google Sign-In. Pada halaman login ClickUp, pilih opsi Sign in with Google Sebuah jendela pop-up akan muncul untuk meminta Anda memilih atau memasukkan akun Google (Gmail) Anda Setelah konfirmasi, Anda akan langsung diarahkan ke dashboard ClickUp Login dengan Google memudahkan Anda karena tidak perlu mengingat banyak password dan terintegrasi dengan akun Google Anda. Login ClickUp dengan Gmail Login menggunakan Gmail sebenarnya sama dengan login menggunakan Google, namun lebih spesifik untuk pengguna Gmail yang ingin menggunakan akun Gmail Anda secara langsung. Pilih opsi Sign in with Google di halaman login Masukkan kredensial akun Gmail Anda Konfirmasi dan Anda akan diarahkan ke dashboard ClickUp Metode ini ideal bagi pengguna yang lebih memilih menggunakan Gmail sebagai akun utama Anda. Login dengan Single Sign-On (SSO) Untuk perusahaan yang menggunakan Single Sign-On (SSO), ClickUp mendukung integrasi dengan layanan seperti Microsoft, Okta, dan SAML. Pilih opsi Sign in with SSO di halaman login Ikuti instruksi untuk masuk menggunakan kredensial kerja yang sudah ada Setelah otentikasi berhasil, Anda akan langsung masuk ke akun ClickUp tanpa perlu memasukkan password tambahan SSO memberikan keamanan dan kemudahan akses bagi karyawan perusahaan yang menggunakan sistem ini. Login ke ClickUp sangat mudah dengan berbagai pilihan metode yang disediakan. Baik menggunakan email, Google, Gmail, maupun Single Sign-On, Anda bisa memilih cara yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan Anda. Setelah berhasil login, Anda dapat langsung memanfaatkan berbagai fitur ClickUp untuk mengelola proyek dan tugas dengan lebih efisien dan terorganisir. Mudahkan Pekerjaan Anda dengan ClickUp! Ingin pekerjaan lebih teratur dan selesai tepat waktu? Gunakan ClickUp, aplikasi manajemen tugas yang lengkap dan mudah digunakan! Dengan ClickUp, semua tugas dan proyek kerja Anda bisa dikelola dalam satu platform yang terintegrasi. Mulai dari penjadwalan, kolaborasi tim, hingga pelacakan progres secara real-time, ClickUp membantu Anda bekerja lebih cerdas tanpa stres. Yuk, coba ClickUp sekarang dan rasakan kemudahan mengatur semua pekerjaan dalam satu tempat!

Muncul Error ##### di MS Excel dan Solusi Memperbaikinya

Muncul Error di MS Excel dan Solusi Memperbaikinya

Blog ClickUp – Microsoft Excel adalah salah satu aplikasi spreadsheet paling populer yang digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pengolahan data sederhana hingga analisis keuangan yang kompleks. Namun, saat bekerja dengan Excel, Kamu mungkin pernah menemui tampilan error berupa tanda ##### di dalam sel. Apa arti dari error ini? Apa penyebabnya? Dan yang paling penting, bagaimana cara mengatasinya? Artikel ini akan membahas secara lengkap dan detail mengenai error ##### di MS Excel, penyebab umum yang mendasarinya, serta solusi praktis yang bisa Kamu terapkan. Dengan pemahaman yang tepat, Kamu dapat menghindari kebingungan dan meningkatkan produktivitas kerja Kamu menggunakan Excel. Apa Itu Error ##### di MS Excel? Error ##### muncul ketika Excel tidak dapat menampilkan isi sel dengan benar. Biasanya, ini terjadi karena dua alasan utama: Lebar Kolom Tidak Cukup: Jika isi sel berupa teks, angka, atau tanggal/waktu yang panjang, dan kolom terlalu sempit untuk menampilkan seluruh isi, Excel akan menampilkan ##### sebagai tanda bahwa data terpotong. Nilai Tanggal atau Waktu Negatif: Excel tidak dapat menampilkan nilai tanggal atau waktu negatif. Jika sebuah rumus menghasilkan nilai negatif untuk tanggal atau waktu, maka yang muncul adalah #####. Cara Memperbaiki Error ##### di MS Excel Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk mengatasi error #####: Perluas Lebar Kolom Tempatkan kursor di batas kanan header kolom yang bermasalah. Klik dan tarik ke kanan untuk memperlebar kolom hingga isi sel terlihat lengkap. Atau, klik dua kali pada batas kolom untuk auto-fit lebar kolom sesuai isi sel. Gunakan Format Sel yang Tepat Jika error disebabkan oleh nilai tanggal atau waktu negatif, pastikan format sel sudah sesuai. Kamu bisa mengubah format sel ke format teks atau angka biasa jika tanggal/waktu negatif tidak diperlukan. Untuk nilai waktu negatif, gunakan format 1904 date system (File > Options > Advanced > Use 1904 date system) jika memungkinkan. Periksa dan Koreksi Rumus Pastikan rumus yang digunakan tidak menghasilkan nilai negatif untuk tanggal atau waktu. Jika rumus memang harus menghasilkan nilai negatif, pertimbangkan untuk mengubah logika rumus atau menggunakan format lain yang sesuai. Tips Tambahan untuk Menghindari Error ##### di Excel Selalu cek lebar kolom setelah memasukkan data baru. Gunakan fitur “Wrap Text” untuk menampilkan teks panjang dalam beberapa baris di dalam satu sel. Gunakan validasi data untuk menghindari input yang tidak sesuai format. Pelajari fungsi-fungsi Excel yang berkaitan dengan tanggal dan waktu untuk menghindari kesalahan perhitungan. Error ##### di MS Excel memang bisa membuat frustrasi, terutama jika Kamu sedang mengerjakan data penting. Namun, dengan memahami penyebab dan solusi yang tepat, Kamu dapat dengan mudah mengatasi masalah ini dan melanjutkan pekerjaan tanpa hambatan. Selalu pastikan kolom cukup lebar dan rumus Kamu menghasilkan nilai yang valid agar tampilan data tetap rapi dan informatif. Gunakan ClickUp untuk Semua Tugas Kerja Kamu! Mau kerja lebih terorganisir dan efisien? Gunakan ClickUp, aplikasi manajemen tugas yang lengkap dan mudah digunakan! Dengan ClickUp, semua tugas kerja kamu bisa dikelola dalam satu tempat, mulai dari penjadwalan, kolaborasi tim, hingga pelacakan progres secara real-time. Gak perlu lagi bingung dengan tumpukan pekerjaan atau lupa deadline. Yuk, maksimalkan produktivitasmu dengan ClickUp dan rasakan kemudahan mengatur semua tugas kerja tanpa stres!

Scrum Master: Pengertian dan Tanggung Jawabnya

Scrum Master: Pengertian dan Tanggung Jawabnya

Pada pengelolaan proyek, terutama pada pengembangan perangkat lunak.  Sering kali, mendengar tentang scrum master. Scrum master merupakan  seorang yang ditugaskan untuk memastikan proses pengerjaan suatu proyek dapat berjalan dengan semestinya. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang scrum master meliputi tanggung jawab dan skill yang harus dibutuhkan: Apa itu Scrum Master? Scrum master adalah seorang yang diberikan tanggung jawab untuk memastikan  proyek dapat berjalan dengan baik. Biasanya scrum master akan dibantu oleh seorang project manager dan product owner yang bekerjasama untuk dapat menciptakan alur kerja. Sehingga, scrum master sering kali disebut sebagai orang yang memimpin suatu pekerjaan produk. Tak sampai disitu, scrum master juga harus dapat memberikan pemahaman mengenai nilai-nilai scrum seperti commitment, courage, focus, openness dan respect.  Apa saja tanggung jawab dari scrum master?  Seorang scrum master pada dasarnya memiliki tugas untuk memastikan pengembangan project dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, scrum master juga memiliki tanggung jawab seperti: 1. Mengontrol Pengembangan Project Salah satu tanggung jawab dari scrum master adalah mengontrol pengembangan proyek. Walaupun tidak secara langsung, tetapi scrum master disini berfungsi untuk memastikan seluruh kegiatan dalam scrum dapat terlaksana mulai dari sprint planning, daily standup, sprint review, hingga sprint retrospective). 2. Melatih dan Membimbing Tim  Selanjutnya scrum master juga bertanggung jawab untuk melatih serta membimbing tim akan memahami prinsip-prinsip scrum. Sehingga, nantinya dapat membantu dalam peningkatan kinerja dan mengefisiensikan dalam pengembangan produk. 3. Menjadi Penghubung Komunikasi   Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa scrum master juga memiliki fungsi sebagai pemimpin proyek. Sehingga, biasanya scrum master juga berperan untuk menjadi penghubung komunikasi baik kepada product owner maupun klien. Sehingga seluruh kendala yang ada pada pengerjaan proyek akan mudah terselesaikan.  4. Mendorong Peningkatan Berkelanjutan  Scrum master  juga mendorong peningkatan berkelanjutan, terutama pada proyek yang telah dikerjakan. Namun, perlu diingat bahwa proses pengerjaan yang dilakukan tidak dilakukan secara mandiri. Dengan kata lain, scrum master akan berkolaborasi dengan tim untuk merencanakan dan menetapkan perubahan.   Skill yang harus dibutuhkan Agar dapat menjadi scrum master, maka sangat penting untuk  memiliki skill-skill sebagai berikut: 1. Memahami tentang pendekatan scrum dan agile Salah satu skill utama yang harus dimiliki sebagai scrum master adalah memahami prinsip dari sekrup dan memahami manajemen proyek dengan metode agile development. Sehingga nantinya proyek tersebut dapat terselesaikan sesuai dengan timeline yang dibuat sebelumnya. Selain itu juga untuk merilis hasil proyek secara bertahap dengan adanya masukan pada tiap langkah yang telah dikerjakannya. 2. Memahami Problem Solving Karena scrum master berfungsi untuk memastikan proyek berjalan dengan baik, maka tentunya memahami problem solving sangatlah dibutuhkan. Terlebih lagi, bahwa setiap proyek tidak selalu berjalan dengan lurus, sehingga bisa jadi menimbulkan tantangan dan hambatan yang harus dapat terselesaikan dengan efektif. 3. Dapat Dengan Mudah Beradaptasi Dalam menyelesaikan proyek, terkadang sangat melibatkan ilmu-ilmu baru yang tentunya harus cepat sekali dipelajari. Sehingga sangat penting bagi seorang scrum master untuk memiliki beradaptasi dengan kecepatan perubahan yang harus dilalui. 4. Memiliki Kemampuan Komunikasi Skill selanjutnya yang harus dimiliki oleh scrum master adalah kemampuan komunikasi. Sebab, nantinya scrum master sebutlah yang harus menjelaskan secara rinci baik itu penjelasan proyek maupun feedback proyek. 5. Memiliki Time Management Yang Baik Manajemen waktu sangat penting untuk memfasilitasi proyek dapat selesai sesuai dengan timeline. Sehingga biasanya scrum master akan memfasilitasi untuk berdiskusi singkat untuk memastikan proyek dapat selesai dengan tepat waktu.  Kesimpulan Scrum master adalah orang diberikan tanggung jawab untuk dapat mengelola sebuah proyek. Dengan demikian proyek akan dapat terselesaikan tepat waktu. Selain itu, seorang scrum master juga harus dapat menjadi penghubung komunikasi antara pihak yang memiliki kepentingan.  Namun, perlu diketahui untuk menjadi scrum master tentunya harus memiliki beragam skill yang harus dikuasai misalnya memahami scrum dan metode agile development, memahami problem solving and time management yang baik.  Untuk mempermudah Anda dalam mengelola proyek yang lebih baik lagi, Anda sebagai scrum master dapat menggunakan software project management sepeti click up. Yang dapat   mengelola dan memantau pengembangan suatu proyek lebih efisien.

Perbedaan Kanban Vs Scrum Pada Metode Agile Development

Perbedaan Kanban Vs Scrum Pada Metode Agile Development

Pengelolaan proyek dengan metode agile menggunakan berbagai pendekatan, dua diantaranya yang sering dibandingkan adalah kanban vs scrum. Kedua pendekatan ini berfokus pada mengefisiensikan dan kolaborasi tim, sehingga pekerjaan akan lebih cepat terselesaikan. Artikel ini akan membantu Anda dalam mengetahui perbedaan antara kanban vs scrum. Perbedaan Antara Kanban Vs Scrum  Walaupun memiliki fokus yang berbeda, kedua pendekatan dalam metode agile development ini memiliki perbedaan. Berikut adalah perbedaan kanban vs scrum:  1. Fleksibilitas  Perbedaan utama dari kanban vs scrum dari sisi fleksibilitasnya. Sebab kanban akan lebih fleksibel tanpa ada ikatan pada waktu tertentu, sehingga tim yang memiliki tugas untuk menyelesaikan berdasarkan item tertentu kapan saja.  Berbeda dengan halnya sprint yang biasanya akan dibatasi pada waktu tertentu. Hal ini dilakukan untuk dapat memfokuskan pekerjaan yang akan dilakukan oleh tim yang bergabung. 2. Visualisasi Gambaran Kerja  Selanjutnya yang menjadi pembeda adalah visualisasi aliran kerja. Kanban akan memberikan visualisasi gambaran kerja yang jelas karena memiliki board yang berbentuk kartu yang jelas.  Sementara pada pendekatan scrum, aliran kerja akan disosialisasikan juga namun tidak akan sejelas pada kanban. Sebab, pada scrum hanya berfokus untuk pengelolaan dan pengelolaan dalam keberlangsungan sprint.  3. Matrik  Pada pendekatan kanban, matrik yang digunakan adalah cycle time (waktu siklus). Sesuai namanya matriks ini berguna untuk mengukur kecepatan dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Sehingga nantinya tim yang ditunjuk untuk mengelola dapat dengan mudah untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. Disisi lain, scrum juga menggunakan matriks waktu. Namun berbeda dengan kanban, scrum lebih mengutamakan kecepatan waktu (Velocity). Sehingga, dari hasil sprint yang telah dikerjakan berdasarkan waktu, akan digunakan untuk memprediksi target pada sprint berikutnya berdasarkan waktu penyelesaiannya. 4. Tugas dan Tanggung Jawab  Perbedaan berikutnya antara kanban vs scrum terletak pada tugas dan tanggung jawabnya. Scrum akan membutuhkan tim lintas divisi yang akan menangani seluruh pengembangan proyek. Sehingga metode ini akan kurang cocok, jika memiliki sumber daya yang terbatas.  Sebaliknya, jika Anda memiliki sumber daya yang terbatas maka dapat menggunakan pendekatan kanban, sebab metode ini akan berfokus pada pengelolaan alur kerja dan tanpa terikat pada struktur tim yang kompleks. 5. Perilisan  Karena memiliki sifat yang fleksibel, kanban dapat dirilis secara berkelanjutan secara terus menerus tanpa adanya batasan waktu.  Berbeda dengan scrum yang biasanya akan dilakukan perilisan pada akhir sprint yang telah dijadwalkan.  Kesimpulan Kanban vs Scrum adalah metode yang dapat digunakan untuk  pengembangan proyek maupun produk.  Jika Anda menginginkan pengerjaan proyek yang stabil maka sangat tepat untuk menggunakan kanban. Namun,  ketika proyek Anda berubah-ubah maka metode scrum lah yang tepat untuk Anda gunakan. Sebab nantinya pada scrum, akan dilakukan penyesuaian prioritas dalam setiap literasi.  Untuk lebih mempermudah penggunaan scrum maupun kanban, Anda dapat menggunakan software project management dari Click Up Indonesia. Click up adalah alat pengelolaan proyek yang sangat fleksibel karena mendukung berbagai pendekatan seperti scrum maupun kanban. Dengan demikian akan memudahkan tim dalam merencanakan, melacak, serta menyelesaikan tiap proyek. 

Memahami Kerangka Kerja Triple Constraint

Memahami Kerangka Kerja Triple Constraint

Dalam project management, tentunya sudah tidak asing dengan Triple constraint. Triple constraint atau yang biasanya disebut sebagai segitiga proyek adalah faktor yang gunakan untuk membatasi pengerjaan proyek mulai dari waktu, biaya, dan scope (ruang lingkup). Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai pengertian, aspek utama dan pengimplementasian dalam Agile Development: Apa itu Triple Constraint:  Triple constraint adalah salah satu kerangka kerja yang berfokus pada 3 aspek utama mulai dari waktu (time), biaya (cost), dan ruang lingkup (scope). Singkatnya aspek ini dapat menjadi pondasi yang kuat dalam pengelolaan proyek.  Konsep triple  constraint sebenarnya sudah digunakan sejak tahun 1950-an dalam pengelolaan proyek. Sebab, pada masa itu konsep ini dapat membantu manajer proyek untuk dapat menyelesaikan proyek yang dipengaruhi dengan aspek utama tersebut. Apa saja Aspek Utama yang Mempengaruhi Triple Constraint  Sesuai namanya, triple constraint akan memfokuskan pengelolaan proyek berdasarkan 3 hal seperti waktu, biaya, dan ruang lingkup. Berikut adalah peran dari  ketiga aspek utama tersebut yang  spesifik:  1. Cost (Biaya) Salah satu aspek utama yang harus diperhatikan adalah biaya (Cost). Sebab, aspek ini dapat mempengaruhi anggaran yang dialokasikan dalam pengerjaan suatu proyek.   Sehingga, seorang project manajer perlu memperhatikan anggaran yang telah disetujui secara bersama. Jika nantinya ada penambahan biaya, mungkin saja akan berpengaruh dari waktu pengerjaan dan ruang lingkup. 2. Waktu (Time) Aspek selanjutnya yaitu Waktu (Time). Dengan berfokus dalam waktu maka proyek akan diselesaikan dengan  timeline yang sudah disepakati secara bersama.    Dengan adanya pengelolaan waktu yang efektif ini, maka proyek akan terhindar dari keterlambatan yang dapat merugikan mulai biaya maupun kualitas. 3. Ruang Lingkup (Scope) Dalam mengelola proyek sangat penting untuk menentukan lingkup (scope). Hal ini karena setiap, pengerjaan akan ada batasan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati secara bersama.  Dengan demikian, nantinya dapat membantu dalam menghasilkan suatu proyek yang sesuai dengan keinginan. Namun perlu dipahami, jika nantinya terdapat penambahan dari ruang lingkup (seperti fitur atau permintaan baru) maka dapat mempengaruhi aspek lainnya seperti waktu dan biaya. Bagaimana Cara Mengimplementasikan Triple Constraint dalam Agile Development Walaupun agile development dan triple constraint itu merupakan metode yang berbeda, namun dalam pengelolaan proyek ketiga aspek tersebut mulai dari biaya, waktu, dan ruang lingkup sangat berpengaruh.  Terutama dalam proses sprint yang dilakukan dalam metode agile development. Sebab, biasanya setiap sprint akan memiliki batasan waktu, biaya atau ruang lingkup pada setiap proyek.  Sehingga, nantinya tim yang masuk kedalam sprint tersebut dapat memilih task (tugas) yang akan diselesaikan berdasarkan prioritas tertentu.  Kesimpulan Triple constraint adalah sebuah metode dalam pengelolaan  proyek yang berfokus dalam ruang lingkup, waktu, dan biaya. Konsep ini telah hadir dari tahun 1950 yang dapat membantu dalam penyelesaian proyek. Selain itu, dalam mendukung pengelolaan proyek yang lebih baik lagi. Anda dapat memanfaatkan software management proyek seperti click up yang dapat memberikan kemudahaan.  

Mengenal Kanban dalam Pengelolaan Project

Mengenal Kanban dalam Pengelolaan Project

Jika Anda belum tahu apa itu kanban? Kanban adalah kerangka kerja yang memiliki bentuk visual sebuah kartu. Susunan kartu ini dapat berfungsi sebagai media kontrol yang efektif dalam pengelolaan proyek. Berikut adalah penjelasan fungsi, isi, dan jenis-jenis dari kanban: Mengapa   Kanban Dipilih?   Dengan adanya kanban, maka dapat mengefisiensikan waktu dalam pengerjaan. Selain itu, kanban juga dapat bermanfaat seperti: 1. Mengefisiensikan Waktu Salah satu fungsi dari kanban adalah mengefiesiensikan waktu. Hal tersebut karena telah memvisualisasikan alur kerja dan membatasi pekerjaan yang lain ketika ada pekerjaan pada sebelumnya yang belum terselesaikan.  2. Mevisualiasikan Tugas  Pada dasarnya kanban dipilih karena dapat memberikan gambaran visual pada setiap tugas pada dashboard yang tersedia. Sehingga nantinya, pada tim akan dengan mudah mengetahui progress tugas yang telah dikerjakan maupun belum dengan lebih mudah. 3. Manajemen Project Yang Lebih Baik  Dengan berbentuk papan kartu, kanban dapat dengan mudah untuk manajement project yang lebih baik. Sebab, pada papan kartu tersebut biasanya akan terbagi dalam 3 kolom ya itu To Do, In Progress, dan Done.  Dengan adanya kolom tersebut seorang project manager akan dengan mudah untuk memantau proyek dengan lebih mudah. 4. Fleksibilitas  Dashboard pada kanban dapat diuba-ubah berdasarkan kebutuhan terhadap tugas maupun aliran pekerjaan. Sehingga, kerangka kerja ini bersifat fleksibel yang diubah sesuai dengan cara kerja maupun kebutuhan yang ada pada project.  5. Kualitas Yang Lebih Baik Karena kanban ini memvisualisasikan gambaran tugas secara menyeluruh, maka kanban dapat membantu dalam meminalkan kesalahan.  Dengan demikian, tim akan memastikan bahwa setiap tugas akan dikerjakan lebih baik.  Isi Dalam Dashboard Kanban  Dalam memudahkan pengelolaan proyek, pada dasboard kanban akan dibagi kedalam 3 kolom. Berikut adalah kolom dari kanban:  1. To Do  Salah satu kolom yang tersedia pada dashboard kanban adalah To Do. Pada kolom to do biasanya adalah sebuah tugas yang belum dimulai dan akan dikerjakan. Namun, dalam bisnis lainnya kolom to do sering kali disebut dengan kolom waiting atau requested hal itu tergantung dengan konteks yang akan dikerjakan.  2. In Progress  Pada kolom selanjutnya dalam kanban terdapat kolom In Progress. Itu berarti tugas tersebut sedang dikerjakan oleh tim. 3. Done  Jika tugas yang telah selesai dikerjakan, maka akan dipindahkan ke kolom done yang diartikan bahwa pekerjaan terlah usai. Namun terkadang ada bisnis yang menyebutnya sebagai completed. Jenis-Jenis Kanban  Dalam pengembangan proyek, secara umum kanban dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:  1. Physical Kanban Board  Salah satu jenis kanban yang dapat ditemui yaitu Physical Kanban Board (Papan Kanban Fisik). Sesuai dengan namanya, kanban ini akan memiliki bentuk fisik seperti papan tulis dan sticky notes.   Nantinya pada papan tulis tersebut akan dibagi menjadi 3 kolom seperti to do, in progress, dan done. Sementara sticky notes akan digunakan untuk menulis tugas atau pekerjaan.  Dengan demikian, jika nantinya tugas telah selasai seorang yang project manager akan memindahkan ke kolom sesuai dengan progress pekerjaan. 2. Digital Kanban Board Jenis selanjutnya yaitu digital kanban board, berbeda dengan kanban fisik yang mengandalkan sebuah alat berbentuk fisik. Digital kanban itu menawarkan solusi digital yang mudah, terutama dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Salah satu software kanban yang dapat digunakan adalah Click Up yang telah memiliki beragam fitur seperti kolaborasi dan integrasi dengan dokumen.   Kesimpulan Dengan mengetahui apa itu kanban, Anda dapat melakukan pengelolaan project dengan mudah. Selain itu, penggunaan kanban dipilih karena memiliki fitur yang fleksibel dalam memvisualisasikan project dengan jelas. Namun, sebelum Anda mengunakan kanban penting untuk mengetahui jenis dan kolom apa saja yang harus ada pada kanban. Sehingga nantinya proyek yang Anda jalankan akan lebih mudah dikelola. 

Cara Membuat Proposal Proyek Dengan Efektif

Cara Membuat Proposal Proyek Dengan Efektif

Cara membuat proposal proyek adalah hal terpenting sebelum membuat proyek. Sebab, pada dokumen tersebut, akan berfungsi untuk detail proyek yang akan dikerjakan. Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat proposal proyek yang efektif.  Langkah-Langkah dalam Membuat Proposal Proyek  Sebelum melakukan pembuatan proposal proyek, pastikan Anda mengikuti langkah dalam pembuatan proposal proyek:  1. Halaman Judul  Pada halaman judul nantinya terdapat data yang menjelaskan tentang judul proyek, nama yang akan membuat, tanggal, serta informasi kontak.  2. Ringkasan Eksekutif  Selanjutnya, pada bagian ringkasan ini akan memberikan gambaran secara umum tentang proyek yang akan dilakukan secara detail meliputi tujuan, timeline, hingga hasil yang diharapkan. Perlu diingat, agar proyek dapat dipahami dengan mudah, maka Anda dapat membuat sebuah kalimat yang padat namun jelas, intinya fokus pada tujuan proposal tersebut dibuat, sebab biasanya audience hanya akan membaca secara sekilas.  3.  Latar Belakang  Walaupun secara keseluruhan telah ditulis pada ringkasan eksekutif, namun tak ada salahnya untuk menjelaskan kembali mengapa harus mengerjakan proyek ini. Misal saja apa masalah yang akan diambil dan apa saja data yang dapat mendukung.  4. Solusi Setelah menjelaskan permasalahan yang akan diambil, maka Anda dapat menjelaskan solusi yang akan Anda berikan pada pembuatan proyek. Dengan demikian, audience akan mudah untuk mengetahui apa solusi yang akan dihadirkan pada proyek tersebut.  5.Identifikasi Resiko  Selain memberikan solusi, pada setiap proyek tidak, tentunya tidak selalu diberikan kelancaran. Sehingga, Anda dapat membuat bagian yang mendeskripsikan permasalah yang bisa saja terjadi. Dengan demikian,  nantinya setiap resiko yang ada  telah memiliki strategi penyelesaiannya. 6. Membuat Timeline Pengerjaan  Anda dapat menambahkan bagian untuk menjelaskan timeline pengerjaan. Sehingga seluruh pengerjaan akan dapat dilakukan sesuai dengan timeline yang telah ditentukan.   7. Ciptakan Kesimpulan  Agar membantu dalam pemahaman suatu proyek, maka Anda dapat menyediakan rangkuman seluruhnya yang ada pada isi proposal proyek. Walaupun sekilas mirip ringkasan eksekutif, namun pada bagian ini akan menjelaskan secara keseluruhan mengenai proyek yang akan diambil bukan hanya masalah sekilas saja.  Tips dalam Membuat Proposal  Dalam membuat proposal yang lebih efektif, Anda dapat menggunakan bahasa yang lebih sederhana. Selain itu, terdapat tips lainnya seperti: 1. Menggunakan Bahasa Sederhana  Pada dasarnya proposal proyek akan digunakan untuk menjelaskan proyek secara detail, sehingga perlu menggunakan bahasa yang sederhana. Sehingga dapat, proposal tersebut langsung dipahami oleh audience. Terutama bagi audience yang tidak memiliki keahlian pada bidang tersebut.  2. Menambahkan Data secara Visual  Untuk dapat menarik perhatian audience, Anda dapat menambahkan data yang dikemas dengan visual kreatif misal saja infografis, grafik, atau bahkan diagram tertentu. Tak hanya menarik kemudahan saja, namun dapat membantu dalam menyampaikan informasi yang mudah dipahami. 3. Menggunakan Template  Dalam membuat proposal proyek, Anda dapat menggunakan template yang telah disediakan. Terlebih, biasanya perusahaan telah memiliki template yang digunakan untuk membuat proposal pada proyek sebelumnya.  Selain itu, Anda dapat menggunakan software management proyek seperti click up yang didalamnya terdapat template pembuatan proposal proyek. Anda dapat mengakses dan menggunakannya pada link ini.  4. Melakukan Brainstorming  Jika Anda, telah menggunakan software management proyek seperti click up, Anda dapat berkolaborasi untuk menciptakan ide secara bersama. Dengan demikian, seluruh proses pembuatan proposal proyek dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Dengan mengikuti panduan dan tips diatas, Anda dapat memahami cara pembuatan proposal proyek dengan menarik dan efisien. 

Jamboard, Papan Tulis Digital Interaktif dan Alternatif Terbaiknya

Jamboard, Papan Tulis Digital Interaktif dan Alternatif Terbaiknya

Blog ClickUp – Di era digital saat ini, kolaborasi jarak jauh dan kerja tim secara real-time menjadi kebutuhan utama bagi banyak individu dan organisasi. Salah satu alat yang populer untuk mendukung kolaborasi visual adalah papan tulis digital atau whiteboard virtual. Jamboard adalah salah satu inovasi Google yang hadir sebagai papan tulis digital interaktif untuk memudahkan brainstorming, diskusi, dan pembelajaran secara online maupun offline. Sejak Oktober 2024, Google resmi menghentikan layanan Jamboard, sehingga pengguna perlu mencari alternatif yang tidak hanya mampu menggantikan fungsi Jamboard, tetapi juga menawarkan fitur lebih lengkap dan fleksibel. Salah satu solusi terbaik yang direkomendasikan adalah ClickUp, platform manajemen kerja yang juga menyediakan fitur whiteboard virtual canggih. Apa Itu Jamboard? Jamboard adalah papan tulis digital interaktif yang dikembangkan oleh Google untuk mendukung kolaborasi secara real-time. Dengan Jamboard, pengguna dapat menggambar, menulis, dan menambahkan catatan tempel (sticky notes) pada layar virtual, mirip dengan papan tulis fisik yang biasa digunakan di ruang rapat atau kelas. Jamboard dirancang untuk memudahkan berbagai aktivitas seperti brainstorming ide, diskusi kelompok, pembelajaran jarak jauh, dan presentasi interaktif. Integrasi Jamboard dengan Google Workspace memungkinkan pengguna mengakses dan menyimpan hasil kerja secara digital, serta berkolaborasi dengan mudah menggunakan aplikasi Google lainnya seperti Docs, Slides, dan Sheets. Fitur dan Manfaat Jamboard Sebelum dihentikan, Jamboard menawarkan berbagai fitur unggulan yang membuatnya populer, antara lain: Google mengumumkan penghentian layanan Jamboard pada Oktober 2024 sebagai bagian dari strategi pengembangan produk mereka. Hal ini membuat pengguna Jamboard harus mencari solusi alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan kolaborasi visual dan manajemen kerja secara efektif. ClickUp: Alternatif Whiteboard Virtual Terbaik Pengganti Jamboard Sebagai solusi pengganti Jamboard, ClickUp hadir dengan fitur whiteboard virtual yang tidak hanya memungkinkan kolaborasi visual, tetapi juga terintegrasi dengan berbagai fungsi manajemen proyek dan tugas. Berikut alasan mengapa ClickUp menjadi pilihan tepat: Fitur Unggulan ClickUp Whiteboard Manfaat Menggunakan ClickUp sebagai Pengganti Jamboard Aspek Google Jamboard (Sebelum 2024) ClickUp Whiteboard (Alternatif) Kolaborasi Real-Time Ya Ya Integrasi dengan Tools Google Workspace Manajemen Proyek, Dokumen, Kalender, Chat Fitur Manajemen Tugas Terbatas Lengkap, terintegrasi dengan whiteboard Template Whiteboard Terbatas Beragam dan dapat disesuaikan Akses Multi-Platform Ya Ya, dengan aplikasi mobile dan desktop Keamanan dan Skalabilitas Standar Google Tinggi, cocok untuk bisnis dari skala kecil hingga besar Dukungan dan Update Dihentikan Aktif dan terus dikembangkan Kesimpulan Jamboard adalah inovasi papan tulis digital yang memudahkan kolaborasi visual, namun dengan penghentian layanannya sejak Oktober 2024, pengguna perlu beralih ke solusi yang lebih modern dan komprehensif. ClickUp hadir sebagai alternatif whiteboard virtual yang tidak hanya menggantikan fungsi Jamboard, tetapi juga menawarkan fitur manajemen kerja lengkap yang mendukung produktivitas tim secara menyeluruh. Dengan ClickUp, Anda dapat terus melakukan brainstorming, diskusi, dan perencanaan secara interaktif dan efisien, tanpa kehilangan kemudahan dan fleksibilitas yang Anda dapatkan dari Jamboard. Jangan biarkan penghentian Jamboard menghambat kolaborasi tim Anda beralihlah ke ClickUp dan rasakan kemudahan kerja modern yang terintegrasi. Mulai sekarang, tingkatkan kolaborasi tim Anda dengan ClickUp, solusi whiteboard virtual dan manajemen kerja yang lengkap dan terpercaya. Coba gratis dan buktikan sendiri kemudahannya!

Kenali 4 Tahapan dari Product Life Cycle

Kenali 4 Tahapan dari Product Life Cycle

Pengelolaan sebuah proyek tentunya tidaklah mudah, seorang project manager perlu untuk memahami beragam aspek. Salah satu aspek yang perlu dipahami adalah menentukan product life cycle. Sebab, adanya product life cycle merupakan tahapan secara menyeluruh tentang pengembangan produk dari awal hingga akhir.  Oleh karena itu, pada artikel ini akan menjelaskan secara detail tentang product life cycle.  Apa Yang Dimaksud Dengan Product Life Cycle? Product Life Cycle adalah sebuah kerangka kerja yang dilalui pada setiap proyek. Biasanya pada tahap ini proyek akan dikelola secara menyeluruh mulai dari awal hingga proyek tersebut berhasil. Pada tahap ini akan dibantu oleh seorang Project Manager (PM) yang akan merencanakan  hingga mengendalikan keberlangsungan proyek.  Itu berarti, seorang PM akan membuat kerangka kerja mulai dari perancangan, pengimplementasian, hingga penutupan.  Namun,  pada lapangan akan mengalami perubahan yaitu terdapat tambahan berupa pemantauan ataupun pengontrolan. Melaui ada penambahan tersebut, harapannya proyek akan selalu dapat dikendalikan berdasarkan hal yang telah direncanakan pada awal.  Mengapa Perlu Memahami Product Life Cycle? Agar mempermudah dalam pengelolaan proyek memahami sebuah product life cycle dapat membuat strategi dalam pengerjaan proyek tersebut. Selain itu, product life cycle juga digunakan untuk:  1. Strategi Yang Tepat Adanya Product Life Cycle (PLC) dapat membantu dalam pembuatan strategi yang tepat. Terutama pada mengendalikan proyek yang besar. Sebab, pada product life cycle ini biasanya proyek akan dikelola mulai dari awal hingga akhir produksi. Itu berarti, proyek akan lebih mudah dikelola dengan strategi yang dibuat berdasarkan data. 2. Membuat Rencana Jangka Panjang Selain membuat strategi yang tepat, product life cycle juga dapat membantu dalam pembuatan rencana jangka panjang. Sebab, dengan pemahaman product menyeluruh ini dapat menjadi salah satu langkah untuk mengoptimalkan pengerajaan suatu proyek. 3. Mengelola Sumber Daya Yang Efektif  Product life cycle juga digunakan karena dapat mengelola sumber daya yang efektif seperti peralatan, tenaga kerja hingga teknologi yang akan digunakan.  Misal saja dalam pengembangan proyek pengembangan website, product tersebut merlukan tenaga kerja seperti UI/UX. Sehingga, dengan adanya PLC ini akan membantu dalam menyediakan beberapa hal yang menjadi kebutuhan dalam pengerjaan proyek. 4. Mendorong Inovasi  Selanjutnya product life cyrcle juga dapat mendorong inovasi dari setiap project yang telah dibuat. Misal saja perusahaan telah menciptakan sebuah landing page website, namun dalam perjalanannya website tersebut akan mendapatkan penambahan fitur. Sehingga, sangat penting untuk memahami PLC ini, terutama sebagai langkah yang efektif untuk dapat beradaptasi dengan tren di pasar. 5. Dampak Ekonomi Positif  Product life cycle juga berperan dalam mewujudkan dampak ekonomi positif, hal ini karena pemahaman  mendalam setiap tahap dari pengerjaan sebuah proyek akan mendorong terus untuk inovasi. Sehingga produk yang nantinya akan dihasilkan  akan dapat mencegah product untuk ketinggalan zaman. Bagaimana Tahapan Pada Product Life Cycle? Pada dasarnya, sebuah proyek yang dihasilkan tentunya memiliki tantangan tersendiri. Sehingga perlu adanya pemahaman tentang tahapan dari Product Life Cycle: 1. Tahapan Inisiasi  Pada tahapan inisiasi ini, proyek akan dimulai dengan identifikasi segala hal yang dibutuhkan. Biasanya pada tahapan ini, nantinya perusahaan akan membuat sebuah dokumen yang berisi tentang tujuan, prioritas pengerjaan, maupun resiko yang akan dihadapinya. 2. Tahapan Perencanaan  Selanjutnya akan dilanjutkan ke tahap perencanaan, pada tahap perencanan nantinya akan dibuat sebauat rencana besar untuk pengerjaan proyek mulai dari tugas,  timeline hingga anggaran yang akan digunakan pada proyek tersebut. 3. Tahapan Implementasi  Setelah semuanya dipersiapkan secara detail, nantinya proyek tersebut akan masuk kedalam pada tahapan implementasi. Pada tahapan ini, nantinya tim yang bergabung dalam penyelesaian proyek tersebut akan melakukan pengimplemtasian berdasarkan peran dan tanggung jawabnya pada pengerjaan product.  Untuk dapat terciptanya proyek yang sesuai dengan rancangan, sangat penting untuk dapat melakukan komunikasi maupun koordinasi bersama tim. Dengan demikian, proyek akan dapat terselesaikan sesuai dengan perencanaan diawal. 4. Tahapan Penutupan Proyek Setelah proyek selasai dengan tujuan diawal, maka proyek akan memasuki tahapan penutupan proyek. Biasanya pada tahapan itu, proyek yang sudah sesuai dan berhasil dilaunching keluar ke publik, maka seluruh kegiatan proyek dianggap telah selesai.   Jangan lupa, pada akhir penyelsaian project ini sangat penting untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. Dengan demikian, nantinya hasil dari evaluasi yang dilakukan akan dapat ditingkatkan  pada proses dimasa depan. Kesimpulan Product Life Cycle (PLC) sangatlah penting dalam pengelolaan suatu proyek. Sebab, adanya PLC ini memungkinkan perusahaan dapat membuat strategi yang tepat serta mendorong inovasi.  Dalam penggunaan PLC tentunya tidaklah mudah, sehingga perlu untuk memahami tahapan-tahapan yang sesuai seperti inisiasi, perencanaan, pengimplementasian, hingga tahapan penutupan proyek.