Kenali 4 Tahapan dari Product Life Cycle

Kenali 4 Tahapan dari Product Life Cycle
Daftar Isi Konten

Pengelolaan sebuah proyek tentunya tidaklah mudah, seorang project manager perlu untuk memahami beragam aspek. Salah satu aspek yang perlu dipahami adalah menentukan product life cycle. Sebab, adanya product life cycle merupakan tahapan secara menyeluruh tentang pengembangan produk dari awal hingga akhir.  Oleh karena itu, pada artikel ini akan menjelaskan secara detail tentang product life cycle. 

Apa Yang Dimaksud Dengan Product Life Cycle?

Product Life Cycle adalah sebuah kerangka kerja yang dilalui pada setiap proyek. Biasanya pada tahap ini proyek akan dikelola secara menyeluruh mulai dari awal hingga proyek tersebut berhasil.

Pada tahap ini akan dibantu oleh seorang Project Manager (PM) yang akan merencanakan  hingga mengendalikan keberlangsungan proyek.  Itu berarti, seorang PM akan membuat kerangka kerja mulai dari perancangan, pengimplementasian, hingga penutupan. 

Namun,  pada lapangan akan mengalami perubahan yaitu terdapat tambahan berupa pemantauan ataupun pengontrolan. Melaui ada penambahan tersebut, harapannya proyek akan selalu dapat dikendalikan berdasarkan hal yang telah direncanakan pada awal. 

Mengapa Perlu Memahami Product Life Cycle?

Agar mempermudah dalam pengelolaan proyek memahami sebuah product life cycle dapat membuat strategi dalam pengerjaan proyek tersebut. Selain itu, product life cycle juga digunakan untuk: 

1. Strategi Yang Tepat

Adanya Product Life Cycle (PLC) dapat membantu dalam pembuatan strategi yang tepat. Terutama pada mengendalikan proyek yang besar. Sebab, pada product life cycle ini biasanya proyek akan dikelola mulai dari awal hingga akhir produksi. Itu berarti, proyek akan lebih mudah dikelola dengan strategi yang dibuat berdasarkan data.

2. Membuat Rencana Jangka Panjang

    Selain membuat strategi yang tepat, product life cycle juga dapat membantu dalam pembuatan rencana jangka panjang. Sebab, dengan pemahaman product menyeluruh ini dapat menjadi salah satu langkah untuk mengoptimalkan pengerajaan suatu proyek.

    3. Mengelola Sumber Daya Yang Efektif 

      Product life cycle juga digunakan karena dapat mengelola sumber daya yang efektif seperti peralatan, tenaga kerja hingga teknologi yang akan digunakan.  Misal saja dalam pengembangan proyek pengembangan website, product tersebut merlukan tenaga kerja seperti UI/UX. Sehingga, dengan adanya PLC ini akan membantu dalam menyediakan beberapa hal yang menjadi kebutuhan dalam pengerjaan proyek.

      4. Mendorong Inovasi 

        Selanjutnya product life cyrcle juga dapat mendorong inovasi dari setiap project yang telah dibuat. Misal saja perusahaan telah menciptakan sebuah landing page website, namun dalam perjalanannya website tersebut akan mendapatkan penambahan fitur. Sehingga, sangat penting untuk memahami PLC ini, terutama sebagai langkah yang efektif untuk dapat beradaptasi dengan tren di pasar.

        5. Dampak Ekonomi Positif 

          Product life cycle juga berperan dalam mewujudkan dampak ekonomi positif, hal ini karena pemahaman  mendalam setiap tahap dari pengerjaan sebuah proyek akan mendorong terus untuk inovasi. Sehingga produk yang nantinya akan dihasilkan  akan dapat mencegah product untuk ketinggalan zaman.

          Bagaimana Tahapan Pada Product Life Cycle?

          Pada dasarnya, sebuah proyek yang dihasilkan tentunya memiliki tantangan tersendiri. Sehingga perlu adanya pemahaman tentang tahapan dari Product Life Cycle:

          1. Tahapan Inisiasi 

            Pada tahapan inisiasi ini, proyek akan dimulai dengan identifikasi segala hal yang dibutuhkan. Biasanya pada tahapan ini, nantinya perusahaan akan membuat sebuah dokumen yang berisi tentang tujuan, prioritas pengerjaan, maupun resiko yang akan dihadapinya.

            2. Tahapan Perencanaan 

              Selanjutnya akan dilanjutkan ke tahap perencanaan, pada tahap perencanan nantinya akan dibuat sebauat rencana besar untuk pengerjaan proyek mulai dari tugas,  timeline hingga anggaran yang akan digunakan pada proyek tersebut.

              3. Tahapan Implementasi 

                Setelah semuanya dipersiapkan secara detail, nantinya proyek tersebut akan masuk kedalam pada tahapan implementasi. Pada tahapan ini, nantinya tim yang bergabung dalam penyelesaian proyek tersebut akan melakukan pengimplemtasian berdasarkan peran dan tanggung jawabnya pada pengerjaan product. 

                Untuk dapat terciptanya proyek yang sesuai dengan rancangan, sangat penting untuk dapat melakukan komunikasi maupun koordinasi bersama tim. Dengan demikian, proyek akan dapat terselesaikan sesuai dengan perencanaan diawal.

                4. Tahapan Penutupan Proyek

                  Setelah proyek selasai dengan tujuan diawal, maka proyek akan memasuki tahapan penutupan proyek. Biasanya pada tahapan itu, proyek yang sudah sesuai dan berhasil dilaunching keluar ke publik, maka seluruh kegiatan proyek dianggap telah selesai.  

                  Jangan lupa, pada akhir penyelsaian project ini sangat penting untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. Dengan demikian, nantinya hasil dari evaluasi yang dilakukan akan dapat ditingkatkan  pada proses dimasa depan.

                  Kesimpulan

                  Product Life Cycle (PLC) sangatlah penting dalam pengelolaan suatu proyek. Sebab, adanya PLC ini memungkinkan perusahaan dapat membuat strategi yang tepat serta mendorong inovasi. 

                  Dalam penggunaan PLC tentunya tidaklah mudah, sehingga perlu untuk memahami tahapan-tahapan yang sesuai seperti inisiasi, perencanaan, pengimplementasian, hingga tahapan penutupan proyek.

                  Bagikan ke:

                  WhatsApp
                  Facebook
                  Twitter
                  Telegram
                  Pinterest
                  LinkedIn

                  Artikel Terkait

                  Masih Mau Jalan Sendirian ?

                  Rimba House adalah teman Anda dalam menjalankan bisnis